PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampai
saat ini kebanyakan sumber daya manusia, yang masih belum menunjukkan prestasi
memuaskan, Rosululloh SAW selalu mengingatkan agar setiap muslim, bisa
memberikan sumbangsih yang bermanfaat bagi sesama. Kami sangat sadar hidup
tidaklah lama. Hanya sekedar singgah untuk minum kerena kehausan, haus akan
penghidupan yng lebih layak, haus akan inovasi tanpa henti, haus akan kehidupan penuh dengan
kesuksesan. Di era global sekarang ini keadaan ekonomi di Indonesia memang
sangat memprihatinkan sejak krisis ekonomi yang melanda
bangsa Indonesia membuat banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan dan
pengangguran. Banyak kejehatan yang terjadi dimana mana terlebih lebih di kota
kota besar seperti Jakarta.
banyak para pengusaha yang bangkrut kemudia gulung tikar. Banyak
para remaja yang putus sekolah dan menjadi pengangguran. Sebagai
warga Negara kreatif kita tidak boleh putusasa ataupun pantang
menyerah pada keadaan sekarang ini yang serba sulit kita harus berusaha, kreatif, inovatif
dan berani mengambil suatu keputusanserta resiko untuk menciptakan lapangan
pekerjaan sendiri. kita tidak harus bergantung pada orang lain. Untuk
mendapatkan suatu pekerjaan kita harus berusaha semaksimal mungkin. Salah
satu usaha yang dilakukan untuk mengurangi pengangguran yaitu dengan berwira
usaha. Dengan
kita berwira usaha kita bisa belajar mandiri dan bisa memaknai arti penting
kehidupan secara tidak langsung kita sudah membantu banyak orang.
B. Rumusan
Masalah
1. Bagaimana proses membuat bakso
cinta?
2. Bagaimana Analisis SWOT bakso cinta?
3. Bagaimana cara pemasaran bakso cinta?
C. Tujuan
Pembahasa
1. Untuk mengetahui proses
membuat bakso cinta?
2. Untuk mengetahui Analisis SWOT bakso cinta?
3. Untuk mengetahui
cara pemasaran bakso cinta?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Landasan Teori
Usaha bakso, merupakan
makanan yang sangat populer di kalangan masyarakat kita. Hampir di setiap
tempat dapat kita jumpai produk ini. Di pasar-pasar, di pinggir jalan, di
pondokan, pedagang keliling sampai
di pasar swalayan. Bakso yang
biasa kita kenal dikelompokkan menjadi bakso daging, bakso urat, dan bakso aci.
Bakso cinta, Bakso daging dibuat dari daging yang sedikit
mengandung urat, misalnya daging bagian penutup atau bagian gandik, dengan
penambahan tepung yang lebih sedikit. Bakso urat terbuat dari daging yang
mengandung jaringan ikat atau urat, misalnya daging iga. Bakso acin adalah
bakso yang penambahan tepungnya lebih banyak dibanding dengan jumlah daging
yang digunakan.
Beberapa
pedagang bakso sering menggunakan bahan tambahan pada produknya, seperti bahan
pemutih, bahan pengawet, boraks, fosfat (STPP), dan tawas. Bahan pemutih yang
biasa digunakan adalah Titanium dioksida. Bahan pengawet yang biasa digunakan
adalah benzoat, batas penggunaannya dalam produk pangan maksimum 0,1%. Boraks
berupa serbuk putih yang digunakan pada bakso untuk menghasilkan produk yang
kering (kasat dan tidak lengket), bahan ini termasuk bahan kimia yang dilarang
penggunaannya dalam produk pangan. Tawas digunakan dalam air perebus bakso untuk
membantu mengekstrak protein daging, kelebihan STPP ini menyebabkan rasa pahit
pada bakso. Untuk menghindari konsumsi bahan tambahan yang
terlalu banyak, bakso dapat dibuat sendiri di rumah dengan mengurangi atau
menghindari sama sekali penggunaan bahan-bahan,tersebut.
B. Proses Membuat Bakso Cinta
Cara pembuatan bakso Pembuatan bakso terdiri
dari tahap pemotongan daging, penggilingan daging, penghalusan daging giling
sekaligus pencampuran dengan bahan pembantu dan bumbu, pencampuran dengan
tepung tapioka dan sagu aren, pembentukan bola-bola dan perebusan.
Perebusan bakso dilakukan dalam dua tahap agar permukaan bakso yang dihasilkan
tidak keriput dan tidak pecah akibat perubahan suhu yang terlalu cepat. Tahap
pertama, bakso dipanaskan dalam panci berisi air hangat sekitar 60oC sampai
80oC, sampai bakso mengeras dan terapung. Tahap kedua, bakso direbus sampai
matang dalam air mendidih.
Proses
Pembuatan :
Siapkan bahan-bahan sebagai berikut :
1. Daging sapi 500 gr
2. Tepung tapioka 111,13 gr
3. Sagu aren 55,7 gr
4. Es 100 gr
5. Fosfat (STPP) 1 gr
6. Lada halus 1 gr
7. MSG 2,5 gr
8. Bawang Putih 3 siung
9. Garam 9 gr
Daging dipotong 10 x 5 x 5 cm.
Daging digiling dengan menggunakan grinder. Daging gilingan dimasukkan ke dalam
food processor (chopper) bersama dengan sebagaian dari es, STTP, garam, lada
halus, MSG, dan bawang putih yang telah dihaluskan. Campuran tersebut
dihaluskan selama 5 menit. Tepung tapioka, sagu aren, dan sisa es ditambahkan
ke dalam food processor, dan semua campuran dihaluskan sampai halus (kurang
lebih 10 menit).
Setelah halus, adonan bakso ini dibulat-bulatkan dengan menggunakan tangan dan
diambil dengan sendok. Ukuran daging disesuaikan dengan selera, bisa besar,
kecil, atau sedang. Bola-bola daging yang terbentuk langsung dimasukkan ke
dalam air hangat (air hangat ini belum mendidih atau sekitar suhu 60-80 nol
derajat Celsius).
Bila sudah terapung dalam air, bola-bola bakso ini diangkat. Bila akan
dikonsumsi langsung, bakso tersebut didinginkan sebentar, lalu direbus lagi
sampai matang (sekitar 10 menit). Bila akan disimpan, dapat disimpan direfrigerator
untuk jangka waktu sebentar, atau di freezer untuk jangka waktu yang lama.
Direbus kembali bila akan dikonsumsi.
Bila tidak mempunyai grinder dan food processor di rumah, penggilingan daging
dan pencampuran dengan bahan lainnya dapat dilakukan di pasar, dengan
bahan-bahan yang sudah dipersiapkan sendiri dari rumah. Bila ingin mendapatkan
bakso yang lebih kenyal, gunakan daging yang baru dipotong (daging hangat) yang
bisa diperoleh di pasar.
Usaha mendrikan warung bakso ini diperlukan dana kira-kira Rp.2.000.000 untuk
keperluan membeli peralatan-peralatan yang diperlukan seperti:meja, kompor, tikar, peralatan makan
dll. Dari tersebut
kami sudah mempunyai sebagian besar oleh karena itu diperkirakan uang sebanyak
Rp.2.000.000
Adapun biaya yang kami keluarkan adalah sebagai
berikut:
Modal tetap :
1.meja panjang 3 buah+tikar Rp. 250.000,00
2.alat dapur+makan Rp. 300.000,00
3.kompor Rp. 80.000,00
4.sewa tempat 1 th Rp. 1.200.000,00
+
Jumlah Rp.
1.830.000,00
Modal lancar perhari :
1.daging sapi Rp. 40.000,00
2.mie Rp. 10.000,00
3.bumbu-bumbu+sayuran Rp. 20.000,00
4.tepung Rp. 5.000,00
5.pangsit+tahu Rp. 10.000,00
6.saos,kecap+sambal Rp. 10.000,00
7bahan minuman Rp. 20.000,00 +
Jumlah Rp. 115.000,00 +
Total modal Rp.
1.945.000,00
Estimasi
Keuntungan
1.Jumlah
rata-rata pembelian perhari adalah 15 konsumen
2.Nilai jual
rata-rata 1 hari = Rp 5.000
Rp 5.000 x167 = Rp. 85.000
Rp 4.500 x17 = Rp. 76.000 +
Pendapatan kotor Rp. 161.000
Pendapatan perbulan Rp 161.000 x 30 = Rp 4.830.000
Biaya perbulan Rp 115.000 x 30 = Rp 3.450.000
Pendapatan Rp. 4.830.000
Biaya Rp. 3.450.000 -
Pendapatan bersih Rp1.380.000
Perhitungan balik modal
Total modal = Rp 1.945.000 =
1,4 tahun
Laba bersih Rp1.380.000
C.
Analisis Swot Bakso Cinta
1)
Strengths |
Kekuatan
1.
Warga sekitar menyukai makanan berkuah
2.
Konsep yang ditawarkan menggunakan Wifi
3.
Kurangnya tempat nongkrong anak mudah
4.
Harga merakyat, Konsep anak
muda
5.
Menggunakan konsep lesehan
6.
Memiliki website dan forum pribadi
7.
Mengutamakan Brand, Bebas bahan
pengawet
2) Hal
yang dilakukan setelah analisis
1.
Mengutamakan bebas bahan pengawet
2.
Mengelola dengan baik website dan forum
3.
Menonjolkan konsep anak muda
4.
Mempertahankan harga merakyat
3) Weakness
| Kelemahan
1. Banyak Pesaing
2.
Kurangnya kemampuan membuat bakso yang disukai
banyak orang
3.
Modal untuk memulai usaha masih kurang
4.
Modal besar
5.
Masih belum ada Brand
6.
Hal yang dilakukan setelah analisis
7.
Menjadikan pesaing sebagai motivasi
8.
Meminimalisir biaya / modal
9.
Membuat brand yang unik
4) Opportunities
| Kesempatan
1. Belum banyak
tempat makan Sederhana yang memasang Wifi
2.
Jarangnya tempat nongkrong biasanya tempat yang
memiliki akses Wifi
3.
Malam minggu menjadi favorit untuk berkumpul
bersama teman-teman
4.
inovatif dan kreatif memiliki kesempatan besar
untuk menguasai pasar
5.
Memberikan lapangan pekerjaan bagi warga
sekitar
5) Hal
yang dilakukan setelah analisis
1.
Merekrut tenaga kerja dari warga sekitar
2.
Memasang dan merawat Wifi
3.
Mempertahankan konsep yang inovatif
6) Threats
| Ancaman
1.
Wifi terkadang memiliki gangguan
2.
Harga bahan baku yang meningkat, otomatis harga
bakso semakin mahal
3. Banyak pesaing
yang mengikuti konsep yang telah kita buat
7) Hal
yang dilakukan setelah analisis
1. Merawat Wifi
dan menyiapkan tekhniksi yang siap dihubungi 24 jam
2. Mengusahkan
mempertahankan harga
3. Mempertahankan
pengunjung dengan inovasi baru.
8) Faktor
Penghambat Dan Pengdukung
Setip usaha
yang dijalankan setiap waktu pasti ada yang sukses dan ada yang belum sukses
seperti halnya usaha ini ada beberapa faktor yang menurut saya sangat mendukung
serta menghambat dalam menjalankannya serta mangembangkan usaha ini.Di bawah
ini adalah faktor-faktor yang pendukung dan penghambat :
9)
Faktor-faktor
yang mendukung antara lain :
1. Lokasi ini yang
mudah dicari dan Strategis
2. Usaha ini masih
langka /jarang dilokasi lingkungan rumah saya ,sehingga pesaingnya masih jarang dan
dengan mudah untuk mendapatkan pelanggan yang banyak.
3. harganya tidak
begitu mahal dikalangan masyrakat menengah kebawah 4.Dilingkungan rumah saya
banyak warga yan sibuk bekerja sehingga tidak sempat untuk memesak kemungkinan
besar mereka akan jajan.
10) Faktor-faktor
yang menghambat adalah :
1. Keterbatasan
dana yang kami miliki dalam membagi dana belanja.
2. Kenaiakn
harga bahan baku yang tidak stabil harganya.
3. Terkadang
bakso yang tidak laku terjual membuat usahawan menjadi
merugi.
4. Kadang sulit
untuk mendapatkan daging sapi yang segar dan berkualitas baik.
11) Solusi
memecahkan masalah dalam factor penghambat dalam usaha
1. Dengan
keterbatasan dana belanja kita harus berhati-hati dalam mengeluarkan uang
2. Karena kenaiakn
bahan baku yang tidak stabil pada saat harganya murah kita akan membeli barang
yang lebih banyak.
3. Untuk mengatasi
bakso yang masih sisa kita membuatnya menjadi kripik bakso.
4. Dalam mengatasi
kesulitan mencari daging kita akan berlanggan dengan pemasok daging yang
berkualitas.
D.
Strategi
Pemasaran Bakso Cinta
Permasalahan mendasar yang sering dihadapi pemilik Usaha Kecil
adalah lemahnya penetrasi pasar dan kurang luasnya jangkauan wilayah pemasaran.
Karena itu untuk memajukan usaha kecil yang memiliki daya saing yang kuat
adalah dengan membangun strategi pemasaran yang baik dan tepat sasaran. Pemasaran
merupakan upaya mengatur strategi dan cara agar konsumen mau mengeluarkan uang
yang mereka miliki untuk menggunakan produk atau jasa yang dimiliki sebuah
perusahaan, dalam hal ini usaha kecil dan menengah. Dengan strategi pemasaran
yang baik posisi usaha kecil dan menengah menjadi kuat dan patut diperhitungkan
dalam kegiatan ekonomi nasional yang akhirnya membawa keuntungan bagi usaha
tersebut.
Strategi pemasaran berkaitan dengan bagaimana cara meyakinkan pembeli/pelanggan
terhadap produk yang akan dijual. Untuk dapat meyakinkan pembeli si penjual
harus memiliki keyakinan bahwa produk yang dijual memang patut dibeli. Karena
itu perlu dipertimbangkan beberapa aspek dalam menentukan strategi pemasaran
yang akan dijalankan.
Mendefinisikan visi, Misi dan Tujuan Usaha Kecil
Membangun strategi pemasaran sebuah produk usaha kecil harus dimulai dari visi,
misi dan tujuan perusahaan yang jelas dan akan diarahkan kemana. Visi , misi
dan tujuan dimulai dari level top manajemen kemudian menurun ke level karyawan
terendah. Di sinilah letak pentingnya seorang pemimpin dalam sebuah usaha yang
mampu menggerakan dan mampu memberikan motivasi kepada pelaksana. Dalam konteks
usaha kecil pemimpin usaha biasanya sekaligus pemilik usaha. Visi, misi dan
tujuan ini akan membantu kita menentukan strategi pemasaran seperti apa yang
akan diterapkan. Dengan tujuan yang jelas, strategi pemasaran yang diterapkan
menjadi terukur, apakah sesuai target pemasaran, gagal, perlu penyempurnaan dan
lain-lain.
Menganalisa Faktor Eksternal Usaha Kecil
Selanjutnya setelah memiliki visi, misi dan tujuan yang jelas, perlu
dipertimbangkan beberapa faktor eksternal atau faktor lingkungan bisnis yang
ditekuni. Pemetaan kondisi ini akan menghasilkan kekuatan dan kelemahan pesaing
kita, sekaligus melihat aspek mana yang bisa dijadikan sebagai keunggulan
bersaing. Kebijakan dan aturan pemerintah juga perlu menjadi pertimbangan dalam
membangun strategi pemasaran. Faktor eksternal menjadi hal yang penting untuk
dipertimbangkan dalam menentukan strategi pemasaran karena banyak hal diluar
diri kita akan berpengaruh terhadap pemasaran yang dilakukan.
Memahami Pelanggan
Konsumen atau pelanggan adalah basis atau target dari produk kita, maka
memahami konsumen atau pelanggan menjadi hal yang penting untuk dilakukan.
Pemahaman tentang konsumen, nilai-nilai yang mereka anut, dan nilai tambah
seperti apa yang diinginkan mereka akan sangat membantu perusahaan dalam
mendisain produk dan jasa yang dibutuhkan. Untuk memahami pelanggan perlu
dilakukan riset pemasaran. Riset pemasaran merupakan bagian dari strategi
pemasaran yang dilakukan dengan cara survey atau wawancara dengan
calon-calon konsumen mengenai apa harapan dan keinginan mereka tentang
perusahaan, merupakan salah satu cara memahami pelanggan.
Menentukan Target Pasar
Menentukan target pasar yang sudah tertentu merupakan strategi pemasaran
agar tidak salah menjual produk pada orang yang tidak tepat. Salah satu
permasalahan usaha kecil adalah kesulitan untuk untuk menentukan segmen pasar
dari hasil produknya, apakah diperuntukkan bagi masyarakat kelas menengah atas
atau untuk menengah bawah. Bisnis Usaha kecil sejak awal harus menentukan
bisnisnya diarahkan untuk kelas mana. Dengan menentukan target pasar yang
dituju, perusahaan bisa memberikan satu nilai tambah yang menjadi pembeda
dibandingkan dengan para pesaingnya. Nilai tambah inilah yang disebut sebagai
differensiasi. Dengan differensiasi yang kuat, bisa menjadi senjata dalam
menghadapi berbagai persaingan.
Menganalisa Faktor Internal Usaha Kecil
Setelah peta kondisi eksternal sudah diperoleh , langkah selanjutnya adalah
memikirkan kondisi internal sebuah usaha, strategi apa yang akan dilakukan
untuk mengelola perusahaan. Pola pengelolaan strategi internal ini, dalam ilmu
pemasaran sering disebut sebagai strategi 4 P yaitu mengelola produk, harga,
saluran distribusi dan promosi (product, price, place of distrbution,
promotion).
Menawarkan Produk Yang sesuai dengan Kebutuhan Pelanggan
Salah satu kunci membangun strategi pemasaran adalah menawarkan produk yang
sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Sebagus apapun produk yang ditawarkan jika
tidak sesuai dengan kebutuha pelanggan akan ditolak. Produk-produk
perusahaan bisa dibagi menjadi dua bagian, yaitu produk utama dan produk
pendukung. Produk utama adalah kegiatan belajar mengajar dengan segala
prosesnya. Karena bukan barang jadi, proses kegiatan belajar mengajar adalah
produk utama yang melibatkan emosi dan perasaan dari peserta didik sebagai
konsumen. Karena itu, agar produk utama ini baik harus diciptakan pengalaman
belajar mengajar yang menyenangkan.
Perusahaan harus menentukan produk apa yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Survey kebutuhan pelanggan perlu dilakukan agar produk yang diberikan sesuai
dengan pilihan mereka.
Menentukan Harga Produk
Setelah menentukan produk apa yang ingin ditawarkan, selanjutnya adalah
menentukan berapa harga yang harus dibayar oleh konsumen. Harga menjadi sesuatu
yang cukup sensitif bagi pelanggan, salah satu yang menjadi pertimbangan
dalam membangun strategi pemasaran adalah menentukan harga yang pas. Prinsip
utama dalam menentukan harga adalah menghitung keseluruhan biaya yang
diperlukan. Dari situ, tinggal ditambahkan berapa persen laba yang ingin
diperoleh untuk kepentingan pengembangan dan penghitungan berapa tahun akan
balik modal.
Dalam hal distribusi, perlu juga dipikirkan bagaimana produk yang kita buat
akan sampai kepada konsumen. Perlu dipikirkan apakah produk kita jual secara
langsung atau dipercayakan kepada distributor dan agen untuk penyebarannya.
Yang penting adalah bagaimana produk tersebut bisa sampai ke tangan konsumen.
Promosi Produk
Salah satu faktor yang penting dalam pemasaran sebagai P yang terakhir dari 4P
yaitu promosi. Promosi adalah usaha-usaha sadar untuk melakukan sosialisasi,
penerangan, dan pemberitahuan kepada masyarakat tentang berbagai informasi,
yang biasanya mengenai berbagai produk yang ditawarkan. Aktivitas promosi
melibatkan berbagai bentuk dan variasi yang sangat beragam. Tinggal bagaimana
para pengelola melakukan berbagai promosi kreatif sesuai dengan kebutuhan dan
anggaran promosi yang disediakan. Membuat kualitas rasa produk yang
memuaskan merupakan salah satu bentuk promosi yang cukup baik dan
efektif.
Bentuk promosi yang paling tradisional adalah iklan. Iklan adalah pemasangan
informasi produk di berbagai media dan penerbitan mulai dari koran, majalah,
tabloid, televisi, dan juga radio. Iklan memang efektif menjangkau khalayak
yang luas, tetapi dari sisi biaya memang membutuhkan anggaran yang besar. Jika
terasa bahwa biaya iklan di media massa cukup besar, bisa dicoba bentuk lain
yaitu dengan brosur, leaflet, dan juga spanduk yang dipasang di sekitar wilayah
di mana konsumen berada. Dengan demikian, informasi lengkap tetap bisa
didapatkan oleh target konsumen kita.
Cara lain yang efektif adalah melalui promosi dari mulut ke mulut (word of
mouth) di mana satu orang memberikan penjelasan kepada orang lain karena merasa
mendapatkan manfaat yang baik dari produk atau jasa yang digunakan. Promosi ini
sangat efektif karena biasanya orang lebih percaya kepada apa yang dikatakan
oleh saudara ataupun teman-teman yang sudah merasakan terlebih dahulu.
Pada akhirnya, aktifitas promosi apapun dalam perusahaan tidak bisa berjalan
efektif jika secara internal tidak memperhatikan faktor kualitas sebuah
perusahaan. Dengan kualitas produk yang baik, ditambahkan komunikasi yang
mengena, maka aktifitas perusahaan bisa berjalan dengan baik.(Galeriukm).
Strategi yang kami gunakan untuk memikat para konsumen adalah dengan
mengedepankan pelayanan(servis) sehingga para konsumen terpuaskan dan
menjadikan toko kami sebagai langganannya.
selain itu strategi yang kami ambil demi kemajuan perusahaan kami adalah ke
ekonomisan barang yang murah tetapi bermutu tinggi.
memperhatikan prinsip profesionalisme dan mengedepankan asas
kekeluargaan,kepercayaan dan keikhlasan.
serta kejujuran,barang yang berkualitas dan terjamin mutunya.
Dalam suatu
produksi harus memperhatikan suatu Marketing Mix ( bauran pemasaran ), didalam
Marketing Mix tersebut terdapat unsur-unsur seperti :
- Product
- Place
- Price
- Promotion
dalam hal ini saya mengambil contoh dari salah satu warung makan Bakso
Total. Warung Bakso tersebut bertempat di jalan Gang Kancil 13 no.120 dan
memiliki cabang yang bertempat di jalan Kejayaan 11 no.26 dan di jalan Kampung
Djawa no.24
Seluruh lokasi warung tersebut cukup strategis karena disekitar wilayah
perkantoran dan perumahan. Ditempat ini menjual berbagai macam jenis Bakso dan
jenis minuman seperti Jus, Es Teler , dan Es campur.
Harga itu tidak berpatokan kepada satu produk tetapi tergantung pada jenis
produk lainnya, harga Bakso tersebut berkisar antara Rp 9000,- sampai dengan Rp
15000,- dan harga minumannya berkisar dari Rp 5000,-
sampai dengan Rp 9000,-
Warung makan Bakso ini mempromosikan produknya melalui Publisitas atau
cara promosi dari Rumah ke Rumah, Brosur, dan Kartu Nama.
Diperkirakan tiap harinya warung tersebut memproduksi Bakso sebanyak 350
mangkok.
Jadi setiap barang yang diproduksi memerlukan unsur-unsur yang terdapat pada
Marketing Mix dan Strategi Promosi untuk memasarkan produknya.
Tempat
Berjualan
tempat berjualan bakso ini bias berupa gerobak atau langsung membangun sebuah
tempat yang khusus untuk penjualan bakso tersebut. Tempat atau posisi yang
digunakan untuk berjualan bakso diantara lain bisa di depan gang, depan
sekolah, gerbang komplek perumahan, pinggir jalan yang ramai dan lain lain,
posisi ini kita gunakan apabila kita berjualan bakso dengan gerobak dorong.
Sebagai catatan tempat tempat tersebut diperbolehkan untuk jualan atau tidak
mengganggu ketertiban umum.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Usaha bakso dapat menjadi kerja sampingan atau bahkan pekerjaan utama untuk
mendapatkan keuntungan kerja, selain proses pembuatannya yang tidak rumit,
banyak konsumen yang suka dengan makanan bakso ini. Produsen hanya perlu
merangcang inovasi terbaru agar hasil produksinya bisa lebih meningkatkan
keuntungan baik inovasi dari proses pembuatan hingga proses penyaluran.
Permasalahan
mendasar yang sering dihadapi pemilik Usaha Kecil adalah lemahnya penetrasi
pasar dan kurang luasnya jangkauan wilayah pemasaran. Karena itu untuk
memajukan usaha kecil yang memiliki daya saing yang kuat adalah dengan
membangun strategi pemasaran yang baik dan tepat sasaran
Belum ada tanggapan untuk "BAKSO CINTA ENAK RASANYA"
Posting Komentar